Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Economy

Friday, September 06, 2013 18:16 WIB

Rupiah Masih Juga Jeblok Meski BI Rate 7%, Ini Tanggapan Agus Marto

Beberapa waktu lalu Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan 50 basis poin jadi 7% suku bunga acuan atau BI Rate, namun hingga sampai saat ini rupiah bukannya menguat. Dolar terus menguat mendekati Rp 12.000. Apa tanggapan Bank Indonesia (BI)?

"Kalau saya menilai BI dapat memahami kenapa pasar tidak langsung merespon kenaikan BI rate tersebut," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo ditemui di Kantor Pusat PLN, Jumat (6/9/2013).

Dikatakan Agus, namun sebetulnya yang dilakukan oleh BI di tengah tekanan terhadap rupiah tidak hanya melakukan penyesuaian terhadap suku bunga acuan.

"Kami melihat memang ada pelemahan rupiah secara teratur dikarenakan mengimbangi kondisi fundamental ekonomi dunia," ucap Agus.

Menghadapi tekanan fundamental global tersebut kata Agus, maka BI tidak hanya merespon dengan melakukan penyesuaian bunga, tetapi juga mengeluarkan berbagai kebijakan makro.

"BI merespon dengan mengatur loan to velue, BI juga mengatur supervision atas perbankan, hal ini bertujuan supaya bank-bank di Indonesia bisa kita lihat mana bank yang tidak liquid dan mana bank yang modalnya kurang," katanya.

Tujuan BI mengeluarkan banyak kebijakan itu, kata Agus akan dapat membuat pasar valuta asing lebih aktif lagi.

"BI mengeluarkan banyak aturan-aturan ini untuk lebih membuat aktif luar dan dalam pasar valuta asing, ini semua akan kelihatan aktif. Nanti malam BI juga akan mengeluarkan cadangan devisa yang ada di BI, nanti akan kita umumkan dan kita akan dapat melihat kondisi ekonomi Indonesia sesungguhnya," tandas Agus.



Sumber: detikcom

RELATED NEWS

OTHER NEWS

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]